Komisi VII Dukung Pendekatan ‘Triple Helix’ Kemenristek Hasilkan Produk Inovasi

18-01-2021 / KOMISI VII
Anggota Komisi VII DPR RI Sartono Hutomo. Foto : Azka/Man

 

Anggota Komisi VII DPR RI Sartono mengapresiasi langkah dan kinerja Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek)/ Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam menelurkan produk-produk inovatif sepanjang tahun 2020 kemarin yang berdasarkan pendekatan triple helix. Triple helix merupakan interaksi dan kolaborasi antara tiga unsur yakni meliputi akademisi/ ilmuwan, industri dan pemerintahan.

 

“Dengan penguatan triple helix tersebutlah produk, inovasi dan hasil-hasil penelitian tersebut dapat diimplementasikan ke masyarakat. Akhirnya pula dapat dirasakan oleh masyarakat secara nyata,” ungkap Sartono saat Rapat Kerja dan Rapat Dengan Pendapat dengan Menteri Ristek/ Kepala BRIN, Kepala Lembaga Biologi Molekular (LBM) Eijkman, serta Kepala LPNK di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin (18/1/2021). 

 

Pendekatan triple helix ini juga dapat diaplikasikan di masa pandemi ini dengan menghasilkan produk-produk kesehatan yang mampu membantu penanganan penyakit, khususnya virus Covid-19. "Seperti alat deteksi cepat Covid-19, yakni Genose C19 yang dikembangkan peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM), kami sangat apresiasi inovasi tersebut," sebut Sartono.

 

Alat deteksi cepat tersebut diketahui telah memperoleh izin edar dari Kementerian Kesehatan dengan tingkat sensitivitas 92 persen dan tingkat spesifitas sekitar 95 persen. “Diharapkan lembaga-lembaga ini bisa kasih riset dan inovasi terus menerus, tidak hanya berkaitan dengan Covid-19 saja. Kami Komisi VII juga berharap tidak terjadi pemotongan anggaran, sebab yang namanya kegiatan penelitian juga butuh pendanaan. Untuk itu kami akan terus memberikan dukungan dan dorongan," urai Sartono. 

 

Adapun salah satu inovasi yang menjadi sorotan saat ini ialah pengembangan vaksin Covid-19 lokal yakni vaksin merah-putih. Politisi Partai Demokrat itu mendukung upaya pengembangan tersebut yang saat ini tengah dilakukan LBM Eijkman, dijadwalkan tahun 2022 vaksin tersebut akan diproduksi secara massal. (ah/sf)

BERITA TERKAIT
Komisi VII Minta Pemerintah Perluas Keterlibatan UMKM dalam Program MBG
08-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Chusnunia Chalim, mendorong pemerintah untuk memperluas keterlibatan pelaku Usaha Mikro, Kecil,...
Komisi VII Dorong Skema Royalti Lagu Diatur Ulang
07-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty menyoroti pentingnya perlindungan terhadap Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) namun...
Khawatir Status UNESCO Dicabut, Kaji Ulang Izin Resort di TN Komodo
05-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty meminta Kementerian Kehutanan (Kemenhut) untuk mengkaji ulang pemberian Izin...
Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi, Sektor Industri Harus Jadi Lokomotif Pemerataan
05-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI, Ilham Permana, menyampaikan apresiasi atas capaian pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,12 persen...